Tepat pada tanggal 1 September kemarin, seluruh warga Kabupaten Kuningan merayakan Hari Jadi Kota Kecil kebanggaan mereka. Tak perlu analisis lebih dalam lagi, tagline Kota Kecil Sejuta Cerita ini memang sangat magis dan menyimpan kesan tersendiri. Seringkali merayakan hari jadi ataupun HUT sekalipun, suka muncul dalam benak saya, apa yang sudah saya perbuat untuk yang saya rayakan itu? Saya hanyalah anak muda biasa yang terus berusaha memperkaya pengalaman untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi di masa-masa mendatang, membangun karakter untuk bisa mempersiapkan masa depan secara matang.
Memang saya belum memberikan apa-apa terhadap kota kelahiran saya ini dan hanyalah anak bangsa yang ingin mengembara untuk terus menggapai asa, harapan dan cita-cita. Tapi hangatnya keluarga membuat saya ingin kembali dan ingin terus kembali kesini, walaupun saya kuliah di Bandung tapi itu hanya 2 bulan saja tak lebih itupun hanya hari Sabtu dan Minggu saja masuknya, 4 bulan lainnya saya habiskan dimana lagi selain disini. Sampai banyak yang mencemooh, kok kuliah banyak liburnya, gimana mau nyerap ilmunya, itu kuliah apa PPL. Saya jadikan itu semua sebagai motivasi lebih untuk saya agar lebih maju dan bisa membuktikan hasilnya secara nyata bahwa saya bisa belajar mandiri.
Saya ingin terus mendewasakan diri dengan ikut berbagai kompetisi dan aktif di organisasi. Bahkan mungkin kegagalan yang saya alami selama saya ikut kompetisi lebih besar dibanding dengan berhasilnya. Tapi orang lain ada yang punya teori bahwa setiap yang bernyawa pasti mempunyai jatah kegagalan, maka habiskanlah jatah kegagalan itu selagi masih muda, dan teori itu masuk dalam ruh saya. Terakhir kegagalan yang saya alami adalah gagal berangkat ke Surakarta untuk mengikuti Disporseni UT dan gagal menorehkan 1 nominasi pun dalam Pasanggiri Mojang Jajaka Kab. Kuningan Tahun 2016. Keberhasilan saya hanyalah satu, saya memperoleh pengalaman akan hal itu.
Saya sadar akan waktu luang yang saya miliki itu jauh lebih berharga bila dilibatkan dalam hal-hal yang positif. Lagi-lagi bukan dimana-mana selain di Kuningan. Hati saya pernah berkata untuk bisa menjauhi Kuningan ini dan pergi jauh untuk mengembara tetapi waktu seakan terus memihak untuk bisa menikmati kebahagiaan yang tersisa disini sebelum jauh melebarkan sayap diluar sana. Sabarlah diri ini untuk bisa mengawang-awang jauh terbang ke antariksa, kakimu masih berpijak di tanah kelahiran dipayungi Gunung Ciremai. Niat untuk Hijrah hanya terealisasi 25% nya saja. 75% nya akan saya bawa untuk menjelajah Nusantara, Benua Eropa dan negeri Paman Sam.
Suka duka pasti akan selalu ada, justru ketika kita menemukan duka nya itu, dorongan untuk tidak ingin tinggal disini pasti lebih besar tapi seketika kita menemukan suka nya itu bawaannya pasti terus betah pokoknya apalagi dengan pemandangan dan berbagai objek wisatanya yang indah dan selalu mengundang daya tarik tersendiri, terlebih dengan nuansa yang takkan pernah terlupakan.
Sekarang saya sedang menyusun karya ilmiah dan penelitian di Kuningan. Semoga saya bisa mempersembahkan sesuatu yang berguna untuk Kuningan tercinta setelah 3,5 tahun berkelana menuntut ilmu di Kota Kembang dan bisa menjadi momentum kebangkitan dan keterpurukan saya selama ini. Semoga gagasan dan ide saya bisa diterima dengan baik khususnya bagi para stakeholder di Kabupaten Kuningan, agar saya bisa terus bereksplorasi dengan ide dan gagasan itu hingga di sekolah pascasarjana nanti. Niat saya murni tulus tanpa memaksa Kuningan untuk membalasnya.
No comments:
Post a Comment